SAMBUTAN PRESIDEN RI


Sambutan Presiden RI

pada

Pembukaan Munas IX Persatuan Tarbiyah Islamiyah,

Jambi, 22 September 2011

Kamis, 22 September 2011


SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PEMBUKAAN MUSYAWARAH NASIONAL IX

PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH

DI JAMBI TANGGAL 22 SEPTEMBER 2011



Bismillaahirrahmaanirraahiim,

Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,


Yang saya hormati, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, para sesepuh, mantan Menteri,

Yang saya hormati, Gubernur Jambi dan para pejabat negara dan pejabat pemerintah yang bertugas di Provinsi Jambi,

Yang saya hormati, Ketua Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Al Mukarom

Bapak Kiai Haji Basri Barmanda beserta jajaran pengurus Tarbiyah Islamiyah, baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah,

Yang saya hormati, para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,

Yang saya cintai dan saya muliakan, para Ulama dan Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah,

Hadirin-Hadirat sekalian yang saya muliakan,

Marilah pada kesempatan yang membahagiakan dan semoga senantiasa penuh berkah ini, sekali lagi, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kepada kita masih diberikan kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, dan tugas serta pengabdian kita kepada umat, kepada masyarakat, serta kepada bangsa dan negara tercinta.

Shalawat dan salam marilah sama-sama kita haturkan kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad Sholallahu 'Alaihi Wasallam beserta keluarga, para sahabat, dan pengikut-pengikut Rasulullah hingga akhir zaman.

Kita juga bersyukur pada malam hari ini, dapat bersama-sama menghadiri acara pembukaan Musyawarah Nasional IX Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang bertepatan dengan Milad ke-86 dari organisasi yang kita cintai ini. Atas nama negara dan pemerintah, dan selaku pribadi, saya mengucapkan selamat bermusyawarah dan selamat memperingati Hari Jadi Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang ke-86, semoga Persatuan Tarbiyah Islamiyah dapat terus meningkatkan peran dan kontribusinya kepada umat, masyarakat, bangsa dan Negara tercinta.

Hadirin-hadirat sekalian yang saya muliakan,

Pada kesempatan yang baik ini, saya juga ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah secara umum atas komitmen yang tinggi dan karya yang nyata dari Tarbiyah Islamiyah pada saat bangsa kita sebelum kemerdekaan, bersatu untuk melakukan pergerakan nasional, bercita-cita atas hadirnya Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.

Demikian juga peran dan kontribusi Tarbiyah Islamiyah pada perjuangan kemerdekaan dan upaya mempertahankan kemerdekaan pada waktu itu. Dan yang tidak kalah pentingnya, juga kontribusi
Tarbiyah Islamiyah dalam pembangunan bangsa yang dilaksanakan di seluruh tanah air.

Sedangkan secara khusus, saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Tarbiyah Islamiyah atas berbagai kegiatan yang sangat konstruktif dalam era pembangunan bangsa dewasa ini. Saya sebut di antaranya adalah kegiatan dakwah dan syiar Islam yang dilaksanakan oleh Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah yang benar-benar membuktikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

Demikian juga, tauladan yang diberikan oleh Tarbiyah Islamiyah dalam membangun kehidupan masyarakat yang religius, bagi umat kita adalah kehidupan yang sungguh islami. Demikan juga, partisipasi Tarbiyah Islamiyah di dalam memajukan pendidikan di negeri tecinta ini yang berarti Tarbiyah Islamiyah ikut aktif di dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tercatat pula dalam sejarah bahwa Tarbiyah Islamiyah, di berbagai kesempatan di hampir seluruh wilayah Indonesia, juga ikut aktif di dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat yang sama saja dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Ini juga sesuai dengan amanah konstitusi untuk senantiasa memajukan kesejahteraan umum.

Saudara-saudara,

Peran dan tauladan seperti inilah yang sangat diharapkan oleh negara, oleh pemerintah, dan oleh rakyat kepada organisasi Islam atau organisasi keagamaan beserta tokoh-tokohnya. Peran seperti ini pulalah yang benar-benar bisa mengantarkan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang baik, the good society, dan juga mengantarkan bangsa kita menuju ke peradaban yang maju, yang unggul, dan Yang Mulia.

Bapak-Ibu, Hadirin sekalian yang saya hormati,

Harapan dan ajakan khusus saya kepada Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah ke depan adalah, pertama, saya sungguh berharap Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah untuk terus menyukseskan pendidikan umat dan masyarakat kita. Kita ingin, di negeri ini, umat dan warga negara sungguh memiliki akhlak yang baik, budi pekerti yang luhur, dan masyarakat yang cerdas serta rasional.

Anggaran pendidikan, alhamdulillah, semakin hari semakin tinggi, semakin besar. Marilah kita gunakan anggaran pendidikan ini dengan sebaik-baiknya untuk betul-betul bisa mencerdaskan kehidupan bangsa secara menyeluruh. Harapan yang kedua adalah, saya mohonkan kepada Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah untuk ikut aktif di dalam meluruskan ajaran Islam, sebagaimana yang difirmankan oleh Allah dan juga disabdakan oleh Rasulullah.

Saya sungguh berharap, para ulama di jajaran Tarbiyah Islamiyah membimbing kembali, manakala di kalangan umat kita ada penyimpangan terhadap ajaran Islam, sebagaimana yang ada dalam Al-Quran dan Assunnah.

Saya juga berharap, para ulama Tarbiyah Islamiyah memberikan penjelasan yang baik kepada umat beragama lain yang memiliki persepsi yang keliru terhadap Islam, apakah yang ada di luar negeri maupun di dalam negeri sendiri.

Sedangkan harapan yang ketiga, saya sungguh ingin Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah menjadi pelopor di dalam memelihara dan memperkokoh kerukunan di antara umat beragama. Marilah kita tauladani, marilah kita contoh Rasulullah di dalam memimpin masyarakat yang majemuk pada zaman beliau. Mari kita cegah dan jauhi kekerasan atas nama agama.

Jika ada masalah, ataupun konflik, mari kita selesaikan secara damai, secara adil, dan secara bermartabat. Saya menilai Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah selama ini telah menjalankan hal-hal yang telah saya sampaikan tadi. Ke depan, kiranya peran itu dapat dijaga dan bahkan ditingkatkan untuk kebaikan umat kita untuk kebaikan bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai.

Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Saudara-saudara, utamanya Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah, yang saya cintai dan saya banggakan.

Sekarang, izinkan saya untuk merespon apa yang disampaikan oleh pimpinan Persatuan Tarbiyah Islamiyah tadi. Pertama, beliau menyampaikan untuk terus memberikan semangat dan dukungan kepada saya untuk menuntaskan tugas dan pengabdian saya hingga akhir masa bakti nanti. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Sesuai mandat yang saya terima dari rakyat, dan sesuai konstitusi atau Undang-Undang Dasar yang kita anut, insya Allah akan saya tuntaskan tugas dan pengabdian saya hingga akhir masa bakti saya nanti.

Persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini sungguh kompleks dan memerlukan kerja keras, bukan hanya dari para pemimpin, tetapi juga dari seluruh rakyatnya. Kalau kita jujur, sebenarnya, tahun-tahun terakhir ini, atas kerja sama dan kerja keras kita, banyak yang telah kita capai, meskipun masih banyak pula yang harus kita perbaiki.
Dalam sisa masa pengbdian saya, insya Allah tiga tahun mendatang, saya tidak akan banyak berjanji, tetapi akan bekerja terus sekuat tenaga untuk membikin lebih baiknya negeri yang kita cintai ini.

Akhir-akhir ini banyak sahabat yang datang kepada saya, termasuk menyampaikan kritik kepada saya dan pemerintahan yang saya pimpin. Banyak pandangan dan kritik para sahabat itu yang sungguh saya dengar, saya terima, dan saya gunakan untuk perbaikan kebijakan dan program-program pemerintah di masa mendatang.  Oleh karena itu, melalui mimbar yang mulia ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para sahabat yang menyampaikan pandangan maupun kritik-kritiknya, baik kepada saya pribadi maupun kepada pemerintah.  Ke depan ini, tentu saya bersama pemerintahan yang saya pimpin, bertekad untuk terus berikhtiar, berupaya, dan bekerja lebih keras agar presiden setelah saya nanti bisa lebih sukses dan bisa berbuat lebih baik untuk rakyat kita. Oleh karena itu, karena ini sudah mendekati tahun 2014, bagi para sahabat yang ingin menjadi Presiden pada periode 2014-2019, silahkan bersiap diri. Sampaikan kepada rakyat apa yang akan lakukan nanti untuk membikin lebih baiknya negeri kita.
Sudah banyak nama yang beredar, sebagai calon-calon Presiden tahun 2014, mari kita doakan agar semua mendapatkan kesempatan untuk berkompetisi dengan baik sesuai dengan Undang-Undang Dasar dan Undang-Undang yang kita anut bersama. Dan, Mari kita doakan agar kelak ada yang menjadi presiden kita, menggantikan saya, dengan prestasi yang lebih baik lagi.

Jika pemerintahan ini tidak terus diganggu, kami bisa bekerja lebih baik. Dan apabila kami bisa bekerja lebih baik, maka presiden dan para menteri periode berikutnya nanti akan dapat mewarisi kondisi dan situasi nasional yang lebih baik sehingga beliau-beliau akan benar-benar sukses, lebih sukses dari saya dan pemerintahan yang sedang mengemban amanah sekarang ini, dan kalau lebih sukses, tentulah rakyat kita akan senang dan berterima kasih.
Mengapa pemerintah perlu diberikan kesempatan untuk bekerja sekuat tenaga merampungkan masa pengabdiannya? Persoalan di negeri kita kompleks, persoalan di dunia pun tidak kalah kompleksnya. Sebagai contoh, tiga tahun yang lalu, dunia tergoncang oleh krisis perekonomian yang dahsyat, semua negara berjuang mati-matian untuk menyelamatkan perekonomiannya.

Negara-negara maju di Amerika, di Eropa, yang konon menjadi pemimpin-pemimpin ekonomi dunia, karena krisis tiga tahun yang lalu itu, mereka mengalami kesultian yang tidak kecil, yang besar.
Alhamdulillah, belajar dari krisis tiga tahun yang lalu, bangsa kita bersatu, kita bekerja siang dan malam untuk mengatasi krisis waktu itu, dan akhirnya Indonesia dinilai oleh dunia. Kita sebagai contoh dari sedikit negara yang bisa meminimalkan dampak krisis itu sehingga selamatlah perekonomian kita.
Ketika dunia sedang melakukan pemulihan perekonomiannya, dan ketika Indonesia, sebenarnya tahun ini perekonomian kita dalam keadaan yang baik dan terus berkembang, meskipun masih banyak pekerjaan rumah kita, tiba-tiba sejak bulan yang lalu, perekonomian dunia diguncang lagi
dengan kejadian-kejadian yang ada di Amerika Serikat dan di Eropa. Dua hari yang lalu, kemarin dan hari ini, juga terjadi gejolak yang luar biasa di hampir semua dunia.
Sambil berkunjung ke Jambi, dan alhamdulillah malam ini hadir bersama Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah, saya juga terus berkomunikasi dengan jajaran pemerintahan hingga malam tadi untuk mengelola dengan semboyan, "sedia paying sebelum hujan", dengan belajar dari apa yang kita lakukan tiga tahun yang lalu, tidak perlu panik, tetapi mari kita terus mengantisipasi dan siap dengan kebijakan dan respon yang tepat.
Sebab, kita ingin menjaga pertumbuhan kita. Kalau ekonomi kita tumbuh, insya Allah, kemiskinan terus bisa kita kurangi, pengangguran pun demikian, kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia akan dapat kita tingkatkan. Tetapi, dengan dunia seperti ini, kita masih harus bekerja siang dan malam, waspada dan siap dengan respon yang tepat.
Dalam keadaan seperti ini, saya mohon berikanlah kesempatan kepada pemerintah untuk bekerja, mengatasi masalah-masalah ini, menyelamatkan negeri kita, perekonomian kita, dari berbagai gejolak yang terjadi di dunia ini.
Tadi pagi, dalam sebuah acara di Muaro Jambi, saya telah menginstruksikan kepada jajaran pemerintahan, baik pusat maupun daerah, meskipun mulai tahun depan situasi politik di negeri ini mulai menghangat, makin hangat, dan barangkali cukup panas nanti, pada tahun 2014, tetapi jajaran pemerintah, mulai dari Presiden, Menteri, Gubernur, Bupati, dan Walikota, terutama mereka yang dipilih langsung oleh rakyat, mari kita terus bekerja keras, fokus, memprioritaskan waktu, pikiran, dan tenaga kita untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan demi rakyat kita.
Tentu saja ada ruang bagi pejabat pemerintahan dalam wilayah politik karena banyak dari Menteri, Gubernur, Bupati, dan Walikota yang berasal dari partai-partai politik. Dan itu diniscayakan, dibenarkan dalam alam demokrasi untuk ikut dalam aktivitas politik menuju pemilu 2014. Tetapi, yang penting jangan meninggalkan tugas pokok kita di dalam jajaran pemerintahan untuk mengatasi masalah dan berikhtiar untuk memajukan kesejahteraan rakyat kita.
Itu semua, para ulama, para sesepuh, Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah, respon saya ketika Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah yang sangat saya cintai ini menyampaikan akan terus bersama-sama mendampingi pemerintah ini untuk menuntaskan pengabdiannya, dengan harapan bisa bekerja lebih baik dengan capaian yang lebih baik pula.
Hal kedua yang ingin saya respon, tadi Bapak Kiai Haji Basri Barmanda menyinggung sedikit tentang reshuffle. Baru malam hari ini, di forum Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah ini, saya berbicara tentang reshuffle, sebelumnya tidak pernah. Saya dengarkan tadi pandangan dan harapan Tarbiyah Islamiyah.
Saya ingin bercerita sedikit tentang reshuffle ini. Ada kecenderungan setiap tahun, saya didorong, bahkan ditekan, diramaikan di media massa agar melaksanakan reshuffle, hampir setiap tahun. Saya memilih untuk tidak begitu saja melayani. Ini sikap saya, ini pilihan saya, untuk tidak begitu saja setiap saat melaksanakan reshuffle, bukan karena saya takut, bukan karena saya ragu-ragu.
Dahulu, dalam periode pertama saya, saya juga melakukan reshuffle, tetapi dengan alasan dan argumentasi yang bisa dinalar dengan baik. Kalau hanya sekedar reshuffle, bongkar-pasang, ganti-ganti menteri, tanpa urgensi, tanpa alasan, saya khawatir kesinambungan, stabilitas, dan efektivitas dari jajaran kabinet, tentu akan terganggu. Oleh karena itu, saya memilih untuk tidak setiap saat bongkar-pasang kabinet dan mengganti menteri-menteri dengan alasan yang tidak tepat.

Saya punya pendirian. Begini, pemerintahan ini memiliki masa bakti lima tahun. Saya telah menetapkan akan mengevaluasi dua tahun pertama agar tiga tahun terakhir pemerintahan ini bisa berjalan lebih efektif, ini yang saya sebut dan sudah saya sampaikan di berbagai kesempatan, yaitu mid-term review, evaluasi tengah periode.
Bulan depan akan genaplah Kabinet Indonesia Bersatu berusia dua tahun, sehingga dengan pola pikir seperti itu, evaluasi separuh jalan, saya mesti mengatakan sekaranglah saatnya yang tepat untuk melakukan penataan kembali atas kabinet yang saya pimpin karena saya ingin tiga tahun mendatang kabinet ini memiliki kinerja yang lebih baik dan lebih banyak lagi yang dapat kami lakukan. Sehingga, reshuffle yang insya Allah akan saya lakukan sebelum genap dua tahun pemerintahan ini, 20 Oktober mendatang, didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang logis, yang rasional seperti itu.
Tentu bukan sembarangan, tetapi merujuk pada faktor kinerja dan faktor integritas, prinsip the right man on the right place. Beberapa menteri, barangkali, sudah cukup pengabdiannya, diperlukan pejabat baru, sesuai dengan tantangan dan sasaran yang harus dicapai tiga tahun mendatang.
Oleh karena itu, berikanlah kesempatan dan kepercayaan kepada saya sesuai dengan kewenangan konstitusional yang saya miliki. Saya tahu, banyak yang ingin menjadi menteri. Telah banyak yang menyampaikan minatnya kepada saya, baik langsung maupun tidak langsung, dan itu tidak dilarang, dibenarkan. Tetapi, tentulah tidak baik kalau kita selalu berpikiran bongkar habis. Lantas, yang penting gantian, padahal tujuannya, barangkali, tidak jelas.
Setiap penataan kabinet, mesti ada alasan, ada kriteria, dan ada aturan mainnya. Saya, melalui mimbar yang terhormat ini, harus terlebih dahulu meminta maaf kalau nanti banyak yang kecewa atau marah kepada saya, jika keinginannya tidak terpenuhi. Saya masih merasakan, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, kemarahan dari sejumlah sahabat, ingin bergabung dalam kabinet, tetapi tentu selalu ada batas tempat yang tersedia.
Ketika dahulu kami menyusun kabinet, akhir tahun 2009, segera setelah, alhamdulillah, saya terpilih kembali menjadi Presiden. Tentu, tidak berarti para sahabat yang tidak bisa bersama di kabinet itu tidak memiliki kapabilitas ataupun integritas. Banyak tokoh yang hebat, tetapi tempat di dalam kabinet selalu ada batasnya.
Saya memohon pengertian semuanya itu, dengan demikian kabinet ini bisa terus melanjutkan tugasnya, bekerja lebih efektif, dan sekali lagi, menuju 2014 terbuka kembali kompetisi di antara calon-calon pemimpin, 1dan mari kita doakan calon-calon pemimpin itu memiliki kesempatan dan peluang yang baik untuk pada saatnya nanti melanjutkan kepemimpinan dan pemerintahan di negeri ini. 
Begitu respon saya, Pak Basri, ini pertama kali saya sampaikan di negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah, mudah-mudahan mendapatkan rahmat dari Allah. Tujuan kami baik, mudah-mudahan diberikan bimbingan dan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Hadirin-hadirat sekalian yang dimuliakan Allah Subhaanahu Wa Ta'aala,

Demikianlah ajakan dan harapan saya, utamanya kepada Keluarga Besar Tarbiyah Islamiyah dan dengan itu semua, dengan terlebih dahulu memohon rida Allah Subhaanahu Wa Ta'aala, dan dengan mengucapkan Bismillaahirrahmaanirraahiim, Musyawarah Nasional IX Persatuan Tarbiyah Islamiyah dengan resmi saya nyatakan dibuka.

Sekian, Wassalaamu'alaikum

Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO